Skip to main content

Tips Memilih Perangkat Home Theater bagi Rumah Anda

Ruang Home Theater
Contoh home theater system.
Credit : www.cedia.net


HargaHomeTheater.com - Home theater menjadi salah satu perlengkapan hiburan di rumah bagi sebagian masyarakat. Pada awalnya, orang yang ingin menghadirkan hiburan kelas bioskop di rumahnya akan membeli televisi, disk player, receiver / amplifier, dan speaker secara terpisah dan kemudian menghubungkan sendiri untuk menikmati film. Dengan alasan ini, home theater yang dibangun sendiri relatif lebih mahal. Namun seiring dengan berkembangnya minat konsumen terhadap home theater, produsen elektronik juga mengembangkan produknya dalam satu paket, yang lebih dikenal dengan Home theater in a box (HTIB). Mereka menciptakan home theater system dengan berbagai line-up untuk membidik semua segmen market, dari low-end sampai high-end dan hobbyist. Jadi jangan salah pilih, sesuaikan dengan budget dan kebutuhan Anda. Di dalam artikel ini hanya akan membahas memilih home theater sederhana bagi pemula.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli perangkat home theater untuk rumah Anda :


  • Media dan Konektivitas
  • Audio output
  • Video output
  • Harga

1. Media dan Konektivitas 


Dari segi media, setidaknya home theater system terdapat dua jenis : dengan built-in player atau hanya receiver ( Digital Signal Processing beserta amplifiernya). Home theater dengan built-in player, berarti sudah dilengkapi dengan pemutar / pemroses media. Sedangkan jika home theater hanya dengan receiver, Anda masih memerlukan external player yang berfungsi sebagai input bagi home theater Anda.

Berikut ini umumnya media yang digunakan sebagai media bagi home theater :

Logo BD dan DVD


[DVD]
DVD-Video (DVD movie) pernah menjadi salah satu media favorit menonton film. Namun secara pelan, media ini mulai tergantikan dengan media lain. Namun tidak serta merta DVD ditinggalkan, fitur DVD player masih dipertahankan.

[BD]
Blu-Ray, yang telah menyingkirkan HD-DVD dalam kompetisi format high definition disk, sudah menjadi salah satu pilihan menonton film di rumah seiring dengan banyaknya blu-ray player di pasaran dan film yang didistribusikan dalam bentuk blu-ray disc. Namun tampaknya DVD masih menjadi andalan produsen home theater sebagai media utama untuk market share di negeri ini. Hal ini karena DVD film lebih mudah dijumpai di pasaran.

Pemutar Blu-Ray pada home theater lebih sering dijumpai pada home theater system untuk kelas menengah ke atas. Pemutar blu-Ray ini juga biasanya backward compatible / dapat memutar DVD standar. Ketika media blu-ray dipilih, pastikan tv Anda juga mendukung koneksi high definition agar agar Anda lebih menikmati secara optimal. Jika belum menginginkan upgrade untuk menonton blu-ray, Anda cukup memilih home theater dengan pemutar DVD.

Namun sayangnya Blu-Ray tampaknya belum bisa memanen sukses seperti DVD. Kecenderungan trend disk-less seiring dengan penetrasi internet mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda memilih home theater system bahwa media ini mungkin tidak akan populer di masa depan.

[USB / Memory Card]
USB menjadi salah satu media favorit penyimpan movie karena banyak film dari Blue Ray atau DVD yang di-rip dari media optik  ke dalam format penyimpanan PC seperti .mp4 / .divx / .xvid / .mkv dan format lainnya yang dapat diunduh dari internet. Jika Anda gemar menonton film di PC / laptop, mungkin Anda dapat mempertimbangkan home theater / player yang dilengkapi dengan USB port yang mendukung playback file favorit Anda dengan resolusi tinggi.

[TV]
Air Broadcast TV menjadi salah satu sumber untuk menikmati sebuah film, baik dalam bentuk standard definition maupun high definition. Tergantung dari fitur TV yang Anda miliki, Anda dapat menghubungkannya dengan home theater system Anda melalui koneksi HDMI / ARC (Audio Return Channel) (compressed multi-channel  / 2ch uncompressed)  ataupun optical / coaxial,atau minimal analog output.
 
[Set top box]
Set top box,yang pada umumnya digunakan pada TV berlangganan, berlaku layaknya BD/DVD  player Anda, menjadi sumber audio bagi home theater anda dan video bagi TV anda. Periksa terminal output set top box Anda untuk mengetahui koneksi yang tersedia

[Cloud streaming]
Anda bisa menonton langsung dari internet jika televisi atau player anda terhubung dengan LAN / Wifi / berfitur DLNA dan terdapat software pemutar streaming dari penyedia video online dan video on demand, seperti youtube dan netflix.


2. Kualitas Audio output  


Pilih audio output yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Setidaknya saat ini maksimal ada delapan kanal kelas saat ini untuk produk home theater system consumer electronics, sesuai dengan sumber media yang tersedia :

  1. FL (front left channel)
  2. FR (front right channel)
  3. C (center)
  4. SL (surround left)
  5. SR (surround right)
  6. SBL (surround back left)
  7. SBR (surround back right)
  8. LFE (low frequency effect) atau subwoofer .

7.1ch Speaker Layout


Jumlah kanal audio


  • 5.1 ch atau lebih (7.1ch)

Content movie saat ini banyak yang dihadirkan dalam bentuk sedikitnya 5.1ch (FL/FR/C/SL/SR/LFE) yang di-encode pada Dolby Digital 5.1 ataupun DTS. Content ini banyak ditemui pada media DVD. Setiap kanal audio akan dikeluarkan ke masing-masing kanal. Sedangkan konten lebih dari 6ch (yaitu 7.1ch : FL/FR/C/SL/SR/SBL/SBR/LFE) dapat dijumpai pada media Blu-Ray, baik yang di-encode dengan Dolby True-HD, DTS HD maupun 8-ch LPCM (tanpa kompresi). Jika Anda memutar track 7.1ch seperti Dolby True-HD atau DTS HD sementara player Anda tidak dilengkapi dengan dekoder, pada umumnya player akan memutar track standar 5.1ch.

 

  • Kurang dari 5.1 ch

Jangan terlalu menyepelekan dengan sistem yang kurang dari 5.1 ch. Seiring dengan kemajuan audio prosesing secara digital, produsen berusaha mewujudkan home theater meskipun dengan hanya dua kanal (front left/right) atau tiga kanal (frot left / right /center), ditambah dengan kanal subwoofer. Biasanya hadir tanpa surround speaker, ataupun center speaker. Surround effect akan dikeluarkan secara virtual dari speaker depan dengan proses downmixing, meskipun tidak serealistis keluaran surround sesungguhnya. Bentuk 2.1 ch bisa dalam keadaan speaker terpisah maupun tergabung dengan unit utama. Sekarang produk ini lebih dikenal dengan istilah soundbar / audio bar. Anda masih bisa menikmati film favorit Anda dengan efek yang cukup memukau meskipun hanya dengan 2 ch dibandingkan dengan sistem 5.1ch namun ecek - ecek.

Power Output

Membangun sistem home theater ataupun memilihnya tidak lepas dari preferensi Anda terhadap seberapa powerful keluaran yang ingin Anda nikmati. Jika ruangan Anda kecil dan tetangga berdempatan, rasanya tidak enak menikmati dentuman speaker movie terlalu keras. Namun jika ruangan anda cukup besar, dilengkapi dengan sound proof wall, Anda bisa menggenjot output hts anda maksimal untuk menikmati movie. Dengan range power dari puluhan hingga ratusan watt per channel, Anda bisa mencobanya ketika membeli. Power rating biasanya ditunjukkan ke dalam ukuran watt yg diukur pada saat sekian percent THD. Untuk produk consumer audio video seperti home theater biasanya di ukur pada 1 % THD.

Sound effect

Dalam mendengarkan musik, setiap orang mempunyai kesukaan masing-masing terhadap frekuensi rendah atau tinggi. Namun dalam menonton film, produsen cenderung berusaha memberikan beberapa preset efek yang tidak hanya berisi settingan bass dan treble, tapi juga tambahan effek seperti delay dan mixing yang dapat dipilih oleh pengguna sesuai dengan genre dari film tersebut. Ketika membeli home theater, Anda dapat mencoba apakah pilihan efek yang dihasilkan sesuai dengan selera Anda atau justru memperburuknya.

Perlukah wireless speaker ?

Salah satu masalah yang mungkin timbul dalam set up home theatre system adalah kabel yang bisa mengganggu. Jika Anda tidak mau  uluran kabel panjang dari unit utama ke speaker Anda, Anda mungkin bisa memilih home theater system yang menggunakan wireless untuk pengkabelan ke speakernya. Biasanya sistem wireless lebih banyak diterapkan untuk speaker belakang/surround ataupun subwoofer dan tentunya dengan harga lebih mahal dibanding dengan kabel. Perlu Anda perhatikan bahwa koneksi wireless terkadang menggunakan bidang frekuensi yang sama dengan piranti lain yang memungkinkan interferensi jika berdekatan yang bisa menyebabkan suara terganggu.


3. Kualitas Video


Home theater tidak hanya soal audio, video adalah 50% unsur lain yang harus Anda pertimbangkan. Telinga Anda sudah dimanjakan dengan detail suara dari setiap kanal dan hal ini perlu didukung oleh video yang sepadan. Salah satu parameter yang bisa menjadi acuan adalah resolusi dari video. Resolusi ini selain tergantung dari media / source, juga koneksi dan dukungan  televisi pada resolusi tersebut.  Jika media Anda adalah DVD, normalnya Anda akan mendapat resolusi standar (standar definition) yaitu 480i yang ditransmisikan ke TV Anda melalui Composit Video (1 kabel konektor kuning), S-Video ataupun Component output (tiga kabel : merah, hijau dan biru). Kecuali jika Anda menggunakan HD TV dan player yang bisa deinterlace video menjadi 480p melalui Component output atau jika  perangkat Anda up-scaling perangkat Anda mendukung up-scaling ke 720p, 1080i atau 1080p dengan koneksi HDMI.

HDMI (High Definition Multimedia Interface), sesuai dengan namanya, standar minimal kualitas HDMI adalah High Definition (720p). Seiring dengan peningkatan standar, saat ini pada umumnya player sudah mendukung full HD (1080p) dan kelas high-end sudah mendukung  3D dan Ultra High Definition (UHD atau 4K resolution). Pastikan juga televisi Anda dapat mendukung resolusi output dari player Anda.

Logo UHD / 4K


Selain resolusi, biasanya produsen televisi mengunggulkan fitur refresh rate tinggi sebagai senjata untuk jualan. Namun Anda tidak perlu terlalu memikirkan dengan parameter ini. Refresh rate 120Hz biasanya menguntungkan untuk situasi tertentu seperti olahraga, film action dan games, namun pada umumnya refresh rate 60Hz sudah memadai. Refresh rate diatas 120Hz kebanyakan hanyalah sekedar marketing gimmick.

4. Harga

Harga home theater bervariasi tergantuk merek, model dan fitur yang ditawarkan. Jika Anda audio hobyist dan memiliki uang berlebih, tentu Anda dapat memilih membangun home theater sendiri atau menggunakan jasa home theater designer dari pemilihan televisi berlayar lebar, player,  receiver, speaker atau bahkan kabel kelas premium hingga desain ruangan khusus untuk menikmati sebuah film. Jika dana Anda terbatas, pastikan Anda membeli home theater yang sesuai dengan kebutuhan Anda dengan tidak membeli home theater yang menawarkan fitur lebih namun Anda sendiri tidak (akan) menggunakannnya.

5. Brand

Saat ini banyak brand yang menawarkan produk home theater in a box, baik brand lokal seperti Polytron maupun luar negeri seperti Samsung, LG, Sony dan Panasonic. Jika Anda memiliki sebuah brand favorit, Anda dapat memilih salah satu model dari brand tersebut yang cocok dengan kebutuhan Anda. Pastikan brand tersebut memberikan garansi dan memiliki jaringan after sales service yang bagus.

Demikianlah ulasan tentang tips memilih home theater untuk pembaca HargaHomeTheater.com sekalian. Semoga tips ini berguna sebagai bahan pertimbangan sebelum Anda memutuskan membeli home theater untuk hiburan bagi keluarga Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Home Theater Merek Polytron

HargaHomeTheater.com - Home theater system dengan merek Polytron menjadi produk audio yang cukup banyak dicari oleh konsumen dalam negeri. Merek asli Indonesia besutan PT Hartono Istana Teknologi ini cukup dapat bertahan, bahkan mampu berkompetisi dan berada pada jajaran atas market share lokal, meskipun mendapat gempuran dari produk home theater system bermerek luar negeri. Harga home theater Polytron cukup bervariasi tergantung fitur dan desain, berkisar antara 600 ribuan untuk kelas entry level hingga empat jutaan rupiah untuk mid - high end-nya. Fitur yang umumnya menentukan harga adalah jenis player (Blu-Ray atau DVD), konektivitas, jumlah output speaker, bentuk / ukuran unit utama  dan speaker dan power output.  Berdasarkan pantauan HargaHomeTheater.com, setidaknya ada 20-an produk bermerek Polytron yang dapat dimasukkan ke dalam kategori home theater. Berikut daftarnya beserta fitur andalan dari masing-masing produk. Polytron PHT 9B26W - Home Theatre 3D...

Daftar Home Theater Merek Samsung

HargaHomeTheater.com - Seperti produk elektronik rumah tangga lainnya, Samsung menjadi salah satu pemain terkemuka untuk produk audio home theater di Indonesia. Merek yang di negara asalnya bersaing ketat dengan merek LG ini pun berusaha menguasai pasar home theater lokal. Hal ini tidaklah mengherankan, karena produk home theater merupakan pelengkap produk televisi layar lebar yang merupakan andalan Samsung. Sehingga Samsung melakukan inovasi produk home theater yang juga matching dengan produk televisi mereka, terutama untuk curved UHD TV. Bukti keseriusan ini, Samsung melemparkan cukup banyak model dalam kategori home theater ke pasar Indonesia. Ada sekitar 14 produk home theater yang dapat kami rangkum dalam artikel ini. Salah satu darinya mungkin yang sedang Anda butuhkan untuk sarana hiburan di rumah Anda. SAMSUNG Home Theater 5.1ch HT-E350K 5.1ch Speaker Home Theater System Dolby Digital USB HDMI Harga : Rp 1.799.000 sd 1.925.000 SAMSUNG 2.1 Channel Soundba...